Contoh riilnya adalah perang yang berkecamuk di jalur Gaza akhir Desember 2008. Seperti biasa, anak-anak dan perempuan adalah korban empuk dari hasil peperangan. Hal inipun terjadi juga masalah persepsi tentang kebenaran menurut masing-masing pihak. Bangsa Israel dengan prinsipnya perdamaian mengambil langkah yang hanya menurut mereka lah tindakan tersebut benar. Yah... dengan membumihanguskan para pejuang yang telah dipilih rakyat Palestina (Hamas) berdasarkan pemihihan suara yang sah. Sudah jelas rakyat telah mempercayakan kepemimpinan kepada para pejuang tersebut, lantas kenapa kaum zionis tersebut justru ingin memusnakahan Hamas dari bumi Palestina? Apakah ada unsur penguasaan wilayah atau yang lainnya Wallahu a’lam.
Rakyat Palestina juga merasa bahwa mereka benar, sehingga mereka berani memperjuangkan apa saja demi mempertahankan prinsip mereka. Dan perbedaanya adalah, kebenaran itu berdasarkan persepsi yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadits. Sebagaimana Firman Allah SWT :
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (QS. Al baqarah : 193)
Oleh karena itu, salahkah jika rakyat Palestina tetap berusaha berdiri tegak di negerinya. Dalam beberapa puluh tahun ini terjadi metamorfosis wilayah Palestina yang hingga saat ini telah berkurang hampir 80% lebih dari wilayah aslinya. Lantas, apakah mereka harus kembali kehilangan negerinya dan terusir dari negerina sendiri?.
Tapi kita percaya, bahwa rakyat Palestina mempunyai senjata ampuh yang tidak dimiliki Israel yaitu : Iman, Semangat dan Keberanian.
Wuuuuuuuuuuuuuuuuuhaaa........
BalasHapuskendalgakure "KEREN CUUOOOY"